BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Untuk mendukung Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GERNAS BBI), startup karya anak bangsa Shipper terus berupaya untuk mempermudah akses dan meningkatkan layanan logistik yang menyeluruh dan efisien bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Hal tersebut disampaikan oleh Budi Handoko, Co-Founder & COO Shipper saat hadir sebagai panelis dalam Webinar Katadata bertajuk “Jasa Logistik Untuk Dukung Produk Lokal” pada Selasa, 25 Mei 2021.
GERNAS BBI bertujuan agar masyarakat membeli dan menggunakan produk buatan Indonesia, khususnya produk UMKM. Bahkan, Kementerian Perdagangan serta Kementerian Komunikasi dan Informatika telah menetapkan 5 Mei, sebagai Hari Bangga Buatan Indonesia (BBI). Kesuksesan GERNAS BBI di masa depan tidak luput dari peranan penting jasa logistik sebagai sektor pendukung bagi jutaan pelaku UMKM dalam negeri dalam memasarkan produk-produk lokal.
Dalam paparannya, Budi Handoko juga menyerukan dukungan Shipper untuk meningkatkan efisiensi ekosistem logistik di Indonesia dengan cara mendukung transformasi digital untuk sektor logistik.
“Pertumbuhan ekonomi digital dan e-commerce yang pesat merupakan momentum emas tidak hanya bagi pemulihan ekonomi nasional namun juga untuk kemajuan UMKM dan produk lokal. Bersama dengan para mitra logistik Shipper, kami berkomitmen untuk terus membangun ekosistem logistik yang lebih baik dengan memanfaatkan momentum digitalisasi, khususnya di tingkatan UMKM,” ujar Budi.
Pemerintah telah menargetkan tambahan 30 juta UMKM di Indonesia pada tahun 2023. Optimisme pemerintah ini tentunya didasarkan oleh beberapa hal. Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menyatakan, hingga bulan Maret 2021 jumlah UMKM yang sudah tergabung dalam berbagai marketplace telah mencapai angka 4,8 juta.
Dalam menghadapi tantangan logistik di lapangan, Budi Handoko mengapresiasi langkah-langkah pemerintah dalam hal pembangunan infrastruktur dan fasilitas logistik yang semakin merata di Indonesia. Disamping itu, kemudahan akses melalui sistem digital yang terintegrasi akan membuat rantai logistik menjadi jauh lebih efisien.
Melihat situasi yang ada, Shipper senantiasa berupaya untuk mempermudah akses dan menjadikan jasa logistik lebih terjangkau bagi para pelaku UMKM. Perusahaannya juga akan terus berusaha meningkatkan pelayanan, terutama melalui teknologi layanan logistik yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
“Kami adalah perusahaan teknologi, jadi kami akan terus berinovasi lebih jauh dalam hal logistik digital. Selain teknologi agregasi untuk jasa pengiriman (delivery) dan pergudangan (warehousing), kami juga meningkatkan layanan integrasi API (Application Programming Interface) yang dapat menghubungkan berbagai pelaku usaha dalam situs e-commerce ke berbagai layanan logistik dalam 1 platform. Saya yakin bahwa percepatan digitalisasi di sektor logistik pada akhirnya akan menopang pertumbuhan dan daya saing UMKM serta produk lokal Indonesia,” imbuh Budi.(BA-04)