BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Climate Finance Leadership Initiative (CLFI), sebuah organisasi yang didirikan dan diketuai oleh Utusan Khusus PBB untuk Climate Ambition and Solutions, Michael R. Bloomberg, merilis laporan yang berjudul ‘Unlocking Private Climate Finance in Emerging Markets: Private Sector Considerations for Policymakers’ dalam program kemitraan dengan Association of European Development Finance Institutions (EDFI), dan Global Infrastructure Facility (GIF).
Laporan yang menelusuri proses konsultasi publik selama dua bulan tersebut, menguraikan berbagai faktor kunci dalam menggiatkan kolaborasi publik-swasta yang diperlukan untuk menutup kesenjangan pendanaan proyek perubahan iklim di pasar negara berkembang. Hal tersebut menyoroti kebijakan pemerintah di pasar negara berkembang dapat maju untuk menarik investasi terhadap proyek energi bersih, angkutan massal rendah karbon, sistem air dan limbah ramah iklim, bangunan hijau, dan penggunaan lahan berkelanjutan.
Di masa mendatang, CFLI akan berusaha merancang, meluncurkan, dan mengkoordinasikan serangkaian “County Pilots”, bekerja sama dengan lembaga keuangan swasta domestik dan internasional terkemuka. Uji coba pertama direncanakan untuk India dan Indonesia, dengan tujuan mereplikasi model ini di negara lain untuk tahun-tahun berikutnya. Upaya ini akan mendorong mobilisasi modal untuk mempercepat transisi energi dan akan didasarkan pada pertimbangan kebijakan yang dikeluarkan hari ini untuk mendorong perubahan kebijakan di negara contoh.
Di seluruh dunia, pasar negara berkembang sedang berusaha untuk bangkit dari pandemi COVID-19 dengan cara mempercepat investasi dalam proyek transisi rendah karbon dan membantu memenuhi kontribusi yang ditentukan secara nasional atau biasa disebut nationally determined contributions (NDCs) seperti yang diuraikan dalam Paris Agreement.
Dengan pembiayaan transisi energi yang mencapai 500 miliar dolar AS pada tahun 2020, laporan baru ini memberikan pasar negara berkembang dengan opsi kebijakan potensial untuk menarik modal swasta. Pilihan kebijakan ini terinspirasi dari contoh pasar negara berkembang yang telah berhasil mendorong investasi untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan dan dapat direplikasi untuk memenuhi kebutuhan dan kondisi ekonomi yang unik di berbagai negara.
Michael R. Bloomberg, pendiri Bloomberg LP dan Bloomberg Philanthropies, dan Ketua CFLI mengatakan, investasi dalam mengurangi emisi gas rumah kaca dan melawan perubahan iklim juga memacu pertumbuhan ekonomi.
“Laporan ini menguraikan langkah-langkah yang dapat diambil oleh pasar negara berkembang, dengan dukungan dari bisnis dan komunitas internasional. Langkah-langkah ini diperlukan untuk menarik lebih banyak modal swasta untuk proyek hijau, menciptakan kemitraan publik-swasta baru, dan memastikan pemulihan yang kuat dari pandemic,” katanya.
Private Sector Considerations for Policymakers memperjelas faktor-faktor yang dipertimbangkan investor saat mengevaluasi investasi dalam proyek infrastruktur berkelanjutan di pasar negara berkembang. Faktor-faktor dari pertimbangan kebijakan ini menawarkan opsi perubahan kebijakan potensial yang tersedia untuk semua negara, yang tidak dipengaruhi oleh lingkungan investasi mereka saat ini, atau posisi mereka menuju ekonomi yang rendah karbon yang tangguh.
Laporan tersebut juga menawarkan contoh bagaimana mekanisme lingkungan pendukung yang berbeda telah berhasil mempercepat transisi di bidang perekonomian.
Pertimbangan Kebijakan diinformasikan melalui proses konsultasi publik selama dua bulan dan disebarluaskan langsung ke lebih dari 6.000 pakar global dan pemangku kepentingan yang mewakili sudut pandang bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil.(BA-04)