Pakar Bedah Bicara Tentang Metode Sunat, Ini yang Paling Tepat

ilustrasi sunat

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Sejumlah metode sunat mulai dari konvensional, laser atau electric couter, dan klamp bisa menjadi prosedur pilihan ketika seseorang ingin dikhitan. Pada pria dewasa, prosedur apakah yang paling dianjurkan?

“Dulu awalnya sunat dengan cara konvensional.

Didahului anestesi, terus dipotong sedikit dari atas dulu bagian kanan, melingkar ke kanan, lalu melingkar ke kiri baru dijahit.

Dengan pemotongan tersebut banyak risiko yang bisa dihadapi saat khitan seperti perdarahan dan infeksi yang cukup tinggi karena adanya luka terbuka,” terang Prof. Andi Asadul Islam, Ketua PP Ikatan Ahli Bedah Indonesia (IKABI), dalam webinar FJO, Kamis (8/4/21).

Namun, keputusan penggunaan metode khitan kembali lagi pada pasien.

BAZNAS Berikan Bantuan Mesin Katinting untuk Para Nelayan di Pesisir Pelawa Baru

Prof Andi menjelaskan, pada laser, digunakan semacam lempeng besi tipis yang dipanaskan dengan listrik.

Prinsipnya, sama seperti solder. Ketika ujung lempeng menyala proses pemotongan pun dilakukan.

Risiko perdarahan saat khitan, dikatakan Prof. Andi tergantung ukuran penis.

Sebab, makin besar ukuran penis, makin besar juga pembuluh darah sehingga risiko perdarahan makin besar.

Berbeda dengan metode klamp di mana prosedur dilakukan tanpa jahitan dan menggunakan semacam alat penjepit.

Lagipula, jika menggunakan klamp diameter penis maksimal yang dikhitan yakni 3,4 cm.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini