BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), menilai, pengelolaan zakat nasional oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), turut berperan menjaga stabilitas nasional. Karena BAZNAS adalah lembaga pemerintah nonstruktural yang menerapkan tata kelola “Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI”. Karena itu, TNI mendukung upaya memperkuat kelembagaan BAZNAS.
“Sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang sangat besar yang bersumber dari zakat. Potensi tersebut bila dikelola dengan baik, tentu akan sangat bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat yang membutuhkan,” ujar Panglima TNI, Marsekal TNI Dr. (HC) Hadi Tjahjanto, dalam materi presentasi berjudul “Zakat dan Kedaulatan Negara” yang dibacakan Wakil Asisten Personel (Waaspers) Panglima TNI, Brigjen TNI, Kukuh Surya Sigit Santoso, pada hari kedua Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Zakat 2021 di Hotel Grand Mercure, Jakarta, Senin (5/4/2021). Brigjen TNI hadir mewakili Panglima TNI, Marsekal TNI Dr. (HC) Hadi Tjahjanto.
Dalam acara yang dipandu Pimpinan BAZNAS, Kolonel (Purn) Nur Chamdani itu, Brigjen TNI Kukuh Surya Sigit Santoso, mengatakan, sebagai salah satu rukun Islam, perintah mengeluarkan zakat sering digandengkan dengan perintah shalat lima waktu yang wajib dikerjakan setiap Muslim.
“Padahal zakat adalah ibadah yang erat kaitannya dengan sesama manusia, hablun min al-nas. Hal ini menandakan urgensi zakat sebagai salah satu ibadah yang sangat agung dan kewajiban yang sangat mulia. Artinya, Islam memandang hubungan antarmanusia, yang diwujudkan melalui upaya untuk membantu sesama manusia bagi yang mampu, sebagai sebuah permasalahan yang sangat strategis,” tutur dia.
Lebih lanjut, Kukuh Surya menjelaskan, zakat menjadi perwujudan pola hubungan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Zakat juga merupakan jembatan yang menghubungkan antara orang berada dan saudara-saudara mereka yang membutuhkan.
“Dengan kata lain, zakat merupakan manifestasi konkret dari kepatuhan seorang Muslim terhadap perintah Tuhannya dengan cara membantu sesamanya,” kata Brigjen TNI Kukuh Surya.
Menurut dia, TNI telah menjalin kerja sama dengan BAZNAS dalam pengumpulan dan penyaluran zakat sejak tahun 2014. Kerja sama yang baik ini telah mencapai hasil yang menggembirakan, karena penyaluran zakat dapat sampai ke masyarakat yang membutuhkan, khususnya di wilayah perbatasan dan pulau-pulau terluar. Keberhasilan tersebut telah membuahkan penghargaan BAZNAS Award 2018 bagi TNI.
“TNI menyadari perlunya pengelolaan zakat yang profesional agar kontribusi zakat kepada kehidupan masyarakat semakin optimal. Terlebih di tengah berbagai kesulitan yang dialami masyarakat akibat pandemi Covid-19 saat ini, potensi zakat untuk membantu masyarakat terdampak pandemi menjadi sangat penting untuk dikembangkan. Di sinilah relasi antara zakat dan kedaulatan negara menemukan maknanya,” papar dia.
Menurut Brigjen TNI Kukuh Surya Sigit Santoso, kedaulatan negara ditandai dengan terjamin kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagai instrumen jaminan sosial dalam Islam, zakat berfungsi sebagai sarana untuk membangun solidaritas kepada sesama dan menjadi perekat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Zakat menjamin mereka yang kurang beruntung mendapat bantuan dari saudara-saudaranya yang lebih berkecukupan. Dengan demikian, zakat menjadi perwujudan bela negara umat Islam untuk menegakkan kedaulatan negara,” ujar dia.
Sementara itu, Ketua BAZNAS, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, menyampaikan terima kasih kepada Panglima TNI atas dukungan dan upaya optimalisasi peran BAZNAS melalui penguatan regulasi.
“Terima kasih dan apresiasi setinggi-tingginya dari BAZNAS untuk Panglima TNI dan segenap jajaran atas dukungan dan upaya optimalisasi peran BAZNAS melalui penguatan regulasi. Semoga bisa mendorong BAZNAS menjadi ‘Pilihan Pertama Pembayar Zakat, Lembaga Utama Menyejahterakan Umat’,” kata Prof. Noor Achmad.(BA-04)