BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Kekuatan bank digital di Indonesia menjadi kunci keberhasilan institusi finansial dalam pemulihan ekonomi di masa pandemi. Perbankan digital juga mampu memenuhi kebutuhan nasabah yang terus berubah.
Pemimpin pasar perbankan dan pemain baru dalam industri perbankan akan memperebutkan pangsa pasar yang sama dan bersaing sebagai penyedia layanan digital-first. Sementara itu, lanskap perbankan Asia Pasifik telah ditinggalkan oleh banyak pemain neo bank dan perusahaan fintech akibat pandemi COVID-19.
Inisiatif inovasi diharapkan akan terjadi pada tahun 2021 dan kemungkinan besar akan memiliki peluang sukses yang lebih tinggi karena pelaku perbankan tengah merestrukturisasi tim pengembangan dan operasional.
Salah satu dampak dari penurunan ekonomi adalah layanan pelanggan yang lebih humanis dan berorientasi pada nasabah. Perbankan perlu menjalin komunikasi dengan nasabah dengan mengedepankan empati, kepercayaan, dan keandalan yang ditunjang dengan inovasi digital.
Proses integrasi sentuhan manusia dalam strategi customer engagement perbankan telah mengalami peningkatan, terlihat dari semakin tingginya pemanfaatan layanan contact center oleh pelanggan.
Regional Director for ASEAN & South Asia, Backbase, Riddhi Dutta, mengatakan dengan semakin meningkatnya tantangan dari fintech dan platform digital lifestyle, bank-bank konvensional di Indonesia semakin menyadari kebutuhan untuk berinvestasi pada teknologi.
“Dengan berinvestasi pada sistem arsitektur modular, akan memungkinkan institusi keuangan untuk membuat dan mengubah proses, produk, atau kanal bisnisnya sesuai kebutuhan dan memenuhi perubahan kebutuhan nasabah Indonesia dengan lebih baik. Backbase berkomitmen untuk membantu lembaga keuangan di Indonesia untuk mencapai tujuan digital mereka dan menciptakan platform perbankan digital yang dapat diandalkan di masa depan,” katanya, melalui keterangannya, Rabu (24/3/2021).
Michael Araneta, Associate Vice-President of IDC Financial Insights, Asia Pacific menambahkan, ragam peristiwa yang telah terjadi sepanjang tahun 2020 telah menunjukkan ketahanan sektor jasa keuangan, dan bahwa pelaku sektor ini harus memfokuskan kembali upaya mereka untuk berorientasi pada pelanggan dan penggunaan platform.
“Informasi yang dihasilkan dalam laporan ini akan membantu bank, neobank, dan fintech dalam mengidentifikasi prioritas utama investasi dalam persiapan untuk tahun 2025 dan seterusnya,” ucapnya.(BA-04)