BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Perusahaan UMKM minuman kesehatan itsbuah menyelenggarakan kegiatan syukuran ulang tahun ke-9 di Hotel Harris Tebet, baru-baru ini. Kegiatan yang menghadirkan seluruh karyawan dan mitra kerja ini menjadi momentum komitmen perusahaan dalam mendukung petani lokal Indonesia dan mengurangi limbah plastik.
Menurut Hamzah Pasaoran Sinaga, pendiridan Direktur Utama itsbuah, selain menjadi edukator pola hidup sehat, itsbuah juga ingin memberikan dampak positif bagi lingkungan dan sosial.
“Saat ini kami sedang mengusung kampanye #sehatberdampak yang tidak saja memberikan nilai manfaat bagi konsumen, tapi juga bagi para petani yang menjadi pemasok kami. Sejak berdiri tahun 2012 yang lalu, kami konsisten hanya menggunakan buah-buahan hasil petani lokal dan tidak menggunakan buah impor. Jadi, ratusan ribu botol yang sudah kami produksi hingga hari ini murni dari hortikultura dalam negeri. Tentu ini memberi dampak positif terhadap serapan pasar produk tani kita,” tutur pria yang akrab dipanggil Hapasi ini.
Dalam kesempatan tersebut, Hapasi juga menyajikan data produksi buah tahun 2019 yang mencapai 22.517.638 ton atau naik 4,8 persen dari tahun 2018.
“Namun faktanya, konsumsi buah masyarakat kita hanya 67 gram per kapita per hari. Padahal standard kecukupangizi WHO adalah 150 tram per kapita per hari. Tentu ini sangat jauh sekali. Ditambah lagi masyarakat kita lebih mengkonsumsi buah impor yang mengakibatkan serapan buah lokal jadi kurang, padahal kualitas buah lokal jauh lebih baik,” katanya.
Tahun 2020 yang lalu, Hapasi mengatakan bahwa itsbuah telah menyerap 65,450 kilogram buah lokal sebagai bahan baku produksinya.
Selain mendukung petani lokal, itsbuah juga punya program sosial yang disebut #berbagisehat. Kegiatan ini merupakan sumbangsih dari para konsumen loyal yang menyisihkan setiap pembelian produknya untuk membantu masyarakat lain yang terkena dampak gizi buruk.
“Kami telah mendistribusikan lebih dari 1350 botol jus untuk anak-anak, bekerjasama dengan lembaga-lembaga sosial. Termasuk juga kami salurkan kepetugas-petugas medis di berbagai rumah sakit di Jakarta khususnya saat masa pandemi sekarang,” ungkapnya.
Hapasi juga menguraikan visi lain itsbuah dalam menjaga kelestarian lingkungan. Menurutnya, harga per botol yang cukup mahal karena produksinya menggunakan botol kaca, bukan botol plastik. Berdasarkan data, 15 persen dari 67 juta ton sampah di Indonesia berasal dari limbah plastik yang sulitterurai.
“Pada tahun 2020, kami telah mendaur ulang 36,080 botol. Artinya, kami mengurangi potensi sampah plastik lebih dari 36 ribu botol,” tegasnya.
Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-9 ini, itsbuah juga mengajak masyarakat dan pelanggan setianya untuk berkontribusi dalam program #berbagisehat dengan menyalurkan 999 botol minuman untuk anak-anak melalui berbagai lembaga sosial.
“Target kami tahun 2025 nanti sudah bisa memproduksi 2 juta botol per tahun dan telah membuka cabang di 7 kota yaitu Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Makassar dan Semarang. Dan kami bisa tumbuh hingga usia ke-999,” tutupnya.(BA-04)