BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – ICAEW (the Institute of Chartered Accountants in England and Wales) dan Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) telah menandatangani perpanjangan nota kesepakatan (MoU), demi komitmen bersama untuk mendorong profesi akuntan di Indonesia.
Perpanjangan MoU ini bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dan meningkatkan standar profesi antara kedua institusi.
ICAEW juga telah berkomitmen untuk memberikan peluang dan dukungan kepada anggota IAPI di Indonesia sepanjang karir mereka di bidang akuntansi, bisnis, dan finansial.
Lebih lanjut, perpanjangan nota kesepakatan ini juga kembali menegaskan visi ICAEW dan IAPI untuk meningkatkan kualitas pendidikan akuntansi publik di Indonesia.
David Matthews, ICAEW President, dan Tarkosunaryo, Ketua IAPI, menandatangani perpanjangan nota kesepakatan tersebut dalam seremoni virtual yang disaksikan oleh perwakilan dari kedua institusi dan tamu kehormatan, Firmansyah N. Nazaroedin, Kepala Komite Profesi Akuntan Publik, Kementerian Keuangan Republik Indonesia.
David Matthews, ICAEW President, mengatakan mewakili ICAEW, saya dengan bangga dan gembira memperbarui nota kesepakatan kami dengan IAPI.
Kedua institusi kami telah menjalin hubungan kerjasama yang erat sejak perjanjian pertama kami ditandatangani pada tahun 2015, dan perpanjangan perjanjian baru ini berfungsi untuk memperkuat dukungan kami bagi profesi akuntansi di seluruh Indonesia.
Dukung Digitalisasi UKM di Asia Pasifik, Mastercard Hadirkan Situs One-Stop Sumber Daya
Kami akan berbagi pengetahuan, wawasan, dan pengalaman anggota kami dalam mengatasi tantangan dan membantu meningkatkan ekonomi global.
IAPI dan ICAEW juga mengadakan diskusi panel bersama dengan judul “Improving audit quality and culture during COVID-19 and beyond”.
Diskusi ini membicarakan tentang pentingnya membangun kultur audit demi menjaga kepercayaan kepada profesi akuntan selama pandemi dan proses pemulihannya.
Diskusi tersebut juga membahas tantangan audit umum yang dihadapi di Indonesia dan Inggris selama pandemi.
Termasuk masalah dalam memperoleh bukti yang cukup, risiko yang terkait dengan teknologi, dan kemungkinan penipuan karena tekanan keuangan dalam bisnis.
David Matthews, ICAEW President, berbagi temuan dari Inggris tentang kualitas audit, termasuk kesimpulan utama tentang apa yang dapat dilakukan auditor untuk meningkatkan budaya audit.
Membuka sesi diskusi ini, Firmansyah N. Nazaroedin, Kepala Komite Profesi Akuntan Publik, Kementerian keuangan Republik Indonesia, mengatakan menilai positif kolaborasi berkelanjutan yang telah mereka bina selama ini.
Hal ini akan mendukung perkembangan profesionalitas dan kapasitas intelektual akuntan publik di negeri ini.
“Saya juga ingin berterima kasih kepada IAPI dan ICAEW yang telah berhasil menyelenggarakan diskusi panel bersama yang penuh dengan wawasan.
KoinWorks Dorong UKM Atur Manajemen Cash Flow Untuk Jaga Stabilitas Bisnis di New Normal 2021
Bersama-sama kita dapat mengatasi permasalahan yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 dan membangun profesi akuntansi guna membantu pemulihan ekonomi di Indonesia,” katanya.
Tarkosunaryo selaku Ketua IAPI, juga mengatakan, selama masa-masa sulit ini, kolaborasi antara anggota organisasi akuntansi menjadi semakin penting.
Hari ini kami menandatangani perpanjangan MoU antara IAPI dan ICAEW, yang saya percaya akan menguntungkan kedua institusi dan seluruh anggotanya.
Atas nama IAPI, izinkan saya mengucapkan terima kasih kepada ICAEW dan semua anggotanya atas dukungan dan kerjasamanya.
Kami berharap kemitraan ini dapat memperkuat kemungkinan kerjasama dalam tata kelola perusahaan, etika profesional, pengembangan profesional berkelanjutan, pelatihan konten profesional, kontrol kualitas, pendidikan, dan pemeriksaan.”
Dua tokoh Akuntan Publik terkemuka dari Indonesia, Hendang Tanusdjaja, Managing Partner di KAP Darmawan Hendang Kaslim & Rekan / Anggota Dewan IAPI dan Kusumaningsih Angkawidjaja, Partner di KPMG Indonesia / Auditing and Assurance Standards Board I IAPI juga berbagi perspektif lokal dalam diskusi ini, dengan fokus kepada audit berbasis risiko dan bagaimana pelaksanaannya, terutama selama masa yang penuh tantangan ini. Selain itu, mereka juga memberikan tips dan wawasan praktis dalam menjaga standar audit.
Diskusi dimoderasi oleh Godang Panjaitan, Partner dari BDO Indonesia / Anggota Komite Pengembangan Profesi IICPA.
Poin penting terakhir yang diangkat dari diskusi ini adalah pentingnya berbagi pembelajaran antar negara dan berkolaborasi untuk membangun kepercayaan dan membantu akuntan beradaptasi sambil terus berperilaku etis, sehingga mereka dapat bertahan melalui pandemi ini dan terus berkembang setelahnya. (BA-01)