Dunia Perlu Bangun Untuk Menghadapi Risiko Jangka Panjang

BISNISASIA.CO.ID, JAKARTA – Selama 15 tahun terakhir Laporan Risiko Global dari Forum Ekonomi Dunia (World Economic Forum) telah memperingatkan dunia tentang bahaya pandemi. Pada tahun 2020, kita melihat dampak karena mengabaikan persiapan dan mengabaikan risiko jangka panjang. Pandemi COVID-19 tidak hanya mengorbankan jutaan jiwa, tetapi juga telah memperlebar kesenjangan kesehatan, ekonomi, dan digital selama ini.

Tekanan keuangan, digital, dan reputasi yang disebabkan oleh COVID-19 juga mengancam banyak perusahaan dan tenaga kerja mereka menjadi tertinggal untuk pasar masa depan. Meskipun potensi perbedaan ini dapat mengakibatkan perpecahan masyarakat di bebagai negara, namun pandangan geopolitik yang semakin tegang dan rapuh juga akan menghalangi pemulihan global jika kekuatan tingkat menengah tidak memiliki suara di meja global.

“Pada tahun 2020, risiko pandemi global menjadi kenyataan, sesuatu yang disorot laporan ini sejak tahun 2006. Kita tahu betapa sulitnya bagi pemerintah, bisnis, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi risiko jangka panjang semacam ini, namun pelajarannya di sini adalah agar kita semua menyadari bahwa mengabaikan hal-hal itu tidak memperkecil kemungkinan terjadinya hal-hal tersebut. Ketika pemerintah, bisnis, dan masyarakat keluar dari situasi pandemi, kini mereka harus segera membentuk sistem ekonomi dan sosial baru yang meningkatkan daya tahan dan kapasitas kolektif kita untuk merespon guncangan sosial sekaligus menekan ketidaksetaraan, meningkatkan kesehatan, dan melindungi planet. Untuk membantu mewujudkan tantangan ini, acara minggu depan, Agenda Davos, akan mengerahkan para pemimpin global untuk membentuk prinsip, kebijakan, dan kerja sama yang diperlukan dalam konteks baru ini,” kata Saadia Zahidi, Managing Director di World Economic Forum.

Laporan ini juga merefleksikan respons terhadap COVID-19, mengambil pelajaran  untuk memperkuat ketahanan global. Pelajaran ini mencakup perumusan kerangka kerja analitis, membina keberhasilan mengelola risiko, membangun kepercayaan melalui komunikasi yang jelas dan konsisten, serta menciptakan bentuk kerja sama  baru.

“Percepatan transformasi digital menjanjikan keuntungan besar, seperti misalnya adanya hampir 100 juta pekerjaan baru pada tahun 2025. Akan tetapi pada saat yang sama, digitalisasi dapat menggantikan sekitar 85 juta pekerjaan, dan karena 60% orang dewasa saat ini masih belum memiliki keterampilan dasar digital, risikonya adalah memperburuk ketidaksetaraan yang ada,” ujar Peter Giger, Chief Risk Officer Grup, Zurich Insurance Group.

Risiko jangka panjang terbesar masih seputar kegagalan dalam menghadapi perubahan iklim. Tidak ada vaksin terhadap risiko iklim, jadi rencana pemulihan pasca-pandemik harus berfokus pada pertumbuhan yang selaras dengan agenda-agenda keberlanjutan (sustainability) agar dapat membangun kembali dengan lebih baik.”

“Jatuhnya perekonomian dan sosial dari COVID-19 akan sangat berdampak besar pada cara organisasi berinteraksi dengan klien dan kolega untuk waktu yang lama, setelah peluncuran vaksin apa pun. Saat bisnis mentransformasi tempat kerja mereka, kerentanan yang baru akan mulai bermunculan. Digitalisasi yang cepat terjadi meningkatkan eksposur cyber secara cepat, disrupsi rantai pasokan mengubah model bisnis secara radikal, dan peningkatan masalah kesehatan yang serius mengikuti karyawan saat peralihan ke bekerja jarak jauh,” kata Carolina Krits, Risk Management Leader, Continental Europe, Marsh.

“Pandemi pada tahun 2020 adalah sebuah uji stres yang mengguncang landasan perekonomian dan masyarakat seluruh dunia. Membangun kembali ketahanan terhadap gangguan sistemik akan memerlukan pendanaan yang signifikan, kerja sama internasional, dan ikatan sosial yang lebih besar. Ketahanan juga akan bergantung pada pertumbuhan yang berkelanjutan dalam hal konektivitas di seluruh dunia, seperti yang kita ketahui bahwa perekonomian yang melakukan digitalisasi lebih awal mengalami kinerja lebih baik pada tahun 2020,” kata Lee Hyung-hee.(BA-04)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini